Rabu, 03 November 2010

Mengenang dan Mengenal (alm) Seulawah NAD Air

Seulawah NAD Air
Seulawah Nad Air merupakan sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta Pusat, Indonesia. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional.

Data Kode:
Kode ICAO: NAD
Panggilan: Seulawah


Sejarah
Berawal dari keinginan pemerintah Aceh untuk mengulang kesuksesan dan kejayaan Maskapai yg menjadi bagian dari Kemerdekaan RI, setelah 54 tahun pembelian pesawat RI 001 Seulawah yang tinggal replikanya teronggok di Lapangan Blangpadang Banda Aceh, atau "bangkai" aslinya yang dipajang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, lahir kembali "Seulawah NAD Air," yang merupakan pengulangan sejarah.Maskapai penerbangan ini didirikan pada September 2002, tetapi mengakhiri penerbangannya pada 21 Maret 2003.

Pada 2005, sebuah investor nasional disiapkan untuk membayar hutang Seulawah Nad Air, dimiliki oleh administrasi provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan menghidupkan kembali operasinya setelah menandatangani sebuah MoU. Setelah ditandatangani, kebanyakan hutang telah dibayar dan maskapai ini dioperasikan oleh manajemen baru. Dibawah manajemen lama, maskapai ini mengalami kerugian yang besar dan tidak diperbolehkan mengoperasikan 2 pesawat Boeing 737-200nya


Pencabutan Izin terbang
Tepat tanggal 26 Juni 2009, Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) 27 maskapai penerbangan dinyatakan expired (kadaluarsa). Akibatnya ke-27 maskapai tersebut dilarang melakukan kegiatan operasional karena terkena ketentuan dalam Pasal 119 ayat 1, UU No 1/2009 tentang Pernerbangan

Diantara 27 Maskapai tersebut 16 Maskapai penerbangan berjadwal yang SIUP-nya kadaluarsa dan 11 Maskapai penerbangan tidak terjadwal yang memiliki SIUP kadaluarsa. Diantara 16 maskapai penerbangan berjadwal yg SIUP-nya kadaluarsa dan dicabut izinnya adalah PT Seulawah NAD Air.


Kota Tujuan
Pada Januari 2005, Seulawah Nad Air mengoperasikan penerbangan yang menghubungkan Banda Aceh dengan Medan dan Jakarta dan Penang di Malaysia.

Untuk tahap pertama, Seulawah NAD Air yang berwarna putih dengan garis tipis membelah badannya yang berwarna merah, hijau, dan kuning ini diawaki oleh dua orang pilot, dua orang co-pilot, dan 27 pramugara dan pramugari.

Seulawah NAD Air setiap harinya melayani dua kali penerbangan ke jalur tersebut dan dijadwalkan dalam dua kali seminggu juga melayani penerbangan jalur Banda Aceh - Penang, Malaysia, pulang-pergi.


Harga Ticket
Harga ticket yang berlaku pada saat itu dari Banda Aceh ke Medan dengan lama penerbangan sekitar 45 menit tercatat antara Rp400 ribu - Rp800 ribu.

Sementara tiket pesawat Medan-Jakarta dengan lama penerbangan satu jam 45 menit hanya berkisar antara Rp450 ribu dan Rp700 ribu.


Itulah salah satu bagian dari sejarah maskapai penerbangan kebanggaan Aceh (buat yang bangga aja ya..) setelah SEULAWAH RI 001, tp sayang kini hanya tinggal nama... 



sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar